Metaverse Mewarnai Dunia Pendidikan

Halo, Teman-teman! Apa kabar semuanya? Semoga dalam keadaan yang baik, ya! Perkenalkan, aku Alyssia Larasati Ramadhani absen 3 dari kelas 8D. Di blog kali ini, aku akan membahas mengenai salah satu hal yang berpotensi membuat perubahan besar bagi kita, nih! Yaitu, metaverse.


Menurut infokomputer.grid.id, pengertian dari metaverse adalah realitas digital yang menggabungkan aspek media sosial, game online, Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Cryptocurrency untuk memungkinkan pengguna berinteraksi secara virtual. Metaverse digambarkan sebagai teknologi yang memungkinkan orang untuk berkumpul dan berkomunikasi dengan memasuki dunia virtual. Metaverse dapat memfasilitasi penggunanya untuk melakukan hal-hal yang biasanya dilakukan di dunia nyata, seperti bekerja, bermain, pergi ke konser virtual, bepergian online, membuat atau melihat karya seni, dan mencoba pakaian digital untuk dibeli. Metaverse dibayangkan sebagai pengembangan dunia virtual 3D yang dapat dimasuki dengan memakai headset atau kacamata AR.

Sejak masa pandemi ini, terjadi perubahan yang signifikan terhadap kegiatan sehari-hari manusia. Hampir semua kegiatan dialihkan ke dunia virtual atau dilakukan secara online. Perubahan tersebut tentunya juga dialami oleh para pelajar di berbagai penjuru dunia, yaitu pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

Dunia pendidikan tidak bisa menolak kemajuan teknologi. Sebaliknya, kita harus memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut sebagai alat untuk melakukan aktivitas positif. Kini, dunia pendidikan telah terbiasa untuk dilakukan secara daring. Praktik metaverse dalam dunia pendidikan akan terjadi dan bahkan sudah terjadi ketika praktik transfer ilmu dilakukan tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Dengan adanya metaverse, proses belajar mengajar di sekolah yang kurang efisien, dapat tetap berkinerja baik.

Metaverse dapat diartikan sebagai dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung, yaitu orang-orang dapat melakukan kegiatan sehari-harinya secara virtual dengan menggunakan berbagai perangkat. Oleh karena itu, metaverse mungkin akan membuat semua aktivitas di dunia pendidikan nantinya bisa dilakukan di dunia maya atau virtual. Bukan hanya dapat melakukan pembelajaran secara virtual, namun di dalam metaverse dapat dibangun sebuah sekolah, kelas-kelas, administrasi sekolah, dan masih banyak lagi secara virtual.


Pelajaran yang sebelumnya hanya sebatas 2 dimensi, dapat menjadi pengalaman yang lebih nyata oleh metaverse, atau disebut juga sebagai dimensi abstrak menuju sebuah realitas virtual. Contoh implementasi dari hal tersebut adalah peserta didik yang ingin mengunjungi museum, bangunan bersejarah, bahkan melihat peristiwa-peristiwa alam seperti gunung meletus hanya perlu masuk ke metaverse tersebut. Kita tidak perlu mengunjunginya secara langsung, melainkan bisa secara virtual saja.

Akan tetapi, metaverse yang memiliki segala manfaat dan dampak positif tersebut, tentunya juga dapat berdampak negatif. Tidak semua daerah terjangkau oleh internet, pada masa pandemi COVID-19 ini, banyak daerah-daerah yang mengalami hal tersebut dan menyebabkan para peserta didik sulit untuk belajar. Bahkan, banyak sekolah-sekolah yang melaksanakan pembelajaran dengan apa adanya saja. Selain itu, para siswa-siswi juga memerlukan sentuhan langsung atau pembelajaran secara langsung oleh guru, karena teknologi tidak dapat menggantikan peran guru. Dengan begitu, guru dapat memantau secara langsung perkembangan murid.

Dunia digital memang memberikan dampak positif bagi siswa maupun siswi, salah satunya adalah dapat mengekses informasi dengan cepat dan mudah, serta mempercepat pemahaman siswa mengenai banyak hal. Namun, perkembangan dunia digital atau virtual ini, tidak dapat diterapkan dalam pembelajaran, terutama pendidikan karakter. Pembelajaran antara guru dan siswa memang sebaiknya dilakukan secara tatap muka. Hal ini telah terbukti, yaitu selama masa pandemi ini. Penerapan pembelajaran jarak jauh atau secara online ini, membuat guru tidak bisa lagi memantau perkembangan mental, karakter, serta semangat siswa dalam belajar. Sehingga, metaverse dianggap masih kurang efektif dalam pelaksanaan pembelajaran.

Setelah uraian tersebut, berikut ini merupakan contoh fasilitas dari metaverse, yaitu pendidikan atau pembelajaran secara virtual. Saksikan videonya, yuk!



Segitu saja penjelasan dari aku, semoga dapat dipahami dan bermanfaat bagi kalian, ya!


Salam hangat dan sehat selalu,

Alyssia :)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Liputan Kegiatan Digital Labs

Membuat Program Sederhana dengan Scratch

Kegiatan Orang Tua menjadi Guru 2022